Emilio

Setiap bulan April, kita pasti akan merayakan hari Kartini. Hari untuk mengenang Raden Adjeng Kartini yang dengan berani melawan diskriminasi atas kaumnya dari segala pihak di jamannya, demi emansipasi kaum perempuan. Ia masih dikenang hingga hari ini, namun ia hanya dikenang setahun sekali. Prihatin, kata yang berkecamuk di kepala saya. Bangsa Indonesia telah kehilangan rasa bangga dan kagum atas jerih payah pahlawannya. Saya sebagai kaum muda, agak sedikit kecewa dengan hal ini.

Terlepas dari berbagai hal mengenai kecintaan terhadap nusa dan bangsa Indonesia ini, kita pun bertanya. Siapa sosok Kartini jaman modern saat ini? Bagi saya, Kartini jaman sekarang adalah seorang wanita tangguh secara pemikiran, mampu bertahan pada berbagai aspek kehidupan, saling membantu sesama wanita, dan mampu memberikan dukungan kepada kaumnya agar tidak terjadi diskriminasi lagi.

Semangat WANITA INDONESIA

Awesome! Film ini membuat saya terkaget-kaget akan beberapa kesadisan yang ditampilkan dalam beberapa cuplikannya. Film yang diperuntukkan bagi fans Jackie Chan, namun kadar action seorang Jackie Chan hanya berkisar 1%. Sisanya 99% mengenai drama story. Terlihat sekali Jackie Chan ingin menghilangkan image seorang petarung dimulai dari film ini, memang tanpa disadari ia sudah termakan usia atau bisa dibilang sudah memasuki masa tua.

Berlatar tahun 1950-an di Tokyo, film ini menceritakan seorang
teknisi traktor dari China yang bernama Steelhead (Jackie Chan)
berangkat menuju Jepang. Dalam tujuannya pergi ke Jepang hanya untuk
mencari kekasihnya Xiu Xiu (Jinglei Xu) yang menghilang tanpa ada
kabar.

Ketika Steelhead tiba di Jepang, ia harus menanggung rasa kecewa
yang sangat dalam, karena apa yang dia cari tidak seperti yang ia
harapakan. Bukan hanya itu saja ternyata Steelhead baru menyadari bahwa
para pendatang gelap dari China hidup tersisih dari masyarakat jepang.
Steelhaed terpakasa harus bertahan hidup di Shinjuku dengan menjadi
pekerja.

Tak lama ia di Shinjuku akhirnya Steelhead menemukan Xiu Xiu yang
ternyata sudah berganti nama dan akan segera menikah dengan Eguichi
(Masayo Kato) yang akan menjadi pemimpin Yakuza di daerah tersebut.
Keadaan seperti ini membuat niatnya menjadi hancur dan surut.

Kenyataan ini membuat Steelhead berusaha mendekati Eguichi agar
mendapatkan kepercayaan darinya. Akhirnya Eguichi pun mempercayakan
Steelhead untuk memegang kekuasaan sebagai pemimpin Yakuza dan
menyerahkan seluruh wilyah Shunjuku kepada Steelhead.

Menjadi pemimpin Yakuza membuat dirinya sulit meninggalkan dunia
kejahatan. Karena berbagai kemudahan yang ia dapat dari Eguichi, dan
itu makin membuatnya terjerumus ke dalam dunia kejahatan jepang

Masih penasaran dengan film ini? Segera ke bioskop kesayangan anda.

Salam movie mania..

Hello sahabat milo,
lama tak menulis blog ini setelah tragedi meninggalnya spupu kecil saya. Semenjak itu saya lebih banyak merenung tentang kehidupan, kapanpun itu saya maupun anda akan kembali ke tanah.
Menuju tempat terindah di samping-nya.

Well kita tinggalkan masa itu dan balik ke kehidupan yang mesti dijalani. Di awal saya menulis lagi di bulan April 2009 ini, saya mencoba merubah tampilan blog saya dan tentu saja kali ini lebih berkonsep. konsep yang menurut saya harus lebih fresh, up to date dan tetap menggunakan konsep campur aduk. Dengan slogan baru saya untuk blog ini yaitu

"Said what available in his head?"

Jadi dengan slogan ini saya akan menulis tentang apa saja yang ada di kepala saya, baik itu mengenai kehidupan saya, artikel, berita, ekonomi, politik, kuliner, pengalaman saya atau orang lain, motivasi, informasi dan apapun itu yang menarik untuk saya bahas.

Semoga blog saya dapat membantu kalian semua.

Think FRESH from now.
Milo